Senin, 13 Juni 2016

PEMERIKSAAN NADI


Pemeriksaan Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Proses perubahan denyut nadi di pengaruhi oleh perubahan kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan para simpatis. Rangsangan simpatis dapat menambah kecepatan jantung seperti cemas,emosi,takut dan marah sedangkan para simpatis dapat mengurangi denyut nadi.
Pemeriksaan nadi seharusnya dalam keadaan tidur/istirahat. Frekuensi nadi yang normal untuk orang deasa adalah ± 60-90 kali/menit. Takhi kardi adalah denyut nadi lebih cepat dari pada normal, hal ini dijumpai pada keadaan hyperthermia, aktivitas tinggi, kecemasan, miokarditis, gagal jantung, dehidrasi, dll. Hyperthermia dapat meningkatkan nadi sebanyak 15-20 kali/menit setiap peningkatan suhu 1C. Apabila denyut nadi lebih lambat dari normal disebut bradikardi. Selain itu pemeriksaan nadi juga perlu diperhatikan iramanya dan kuat tidaknya denyutan.
Pemeriksaan denyut nadi dapat diperiksa dengan palpasi atau dengan elektronok yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, atau arteri frontalis pada ubun-ubun bayi.
Faktor yang mempengaruhi :
1.      Usia : peningkatan usia nadi berangsur menurun.
2.      Jenis kelamin : pria sedikit lebih rendah dari perempuan (Pria = 60-65 kali/menit ketika istirahat, perempuan 7-8 kali/menit lebih cepat.
3.      Circadian rhythm : rata-rata menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
4.      Bentuk tubuh : tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk.
5.      Aktivitas : nadi akan meningkat ketika beraktivitas dan akan menurun ketika istirahat.
6.      Stress dan emosi : rangsangan saraf simpatis dan emosi seperti cemas,takut,marah, gembira dapat meningkatkan denyut jantung dan nadi.
7.      Suhu tubuh : setiap peningkatan 1F nadi akan meningkat 10 kali/menit, peningkatan 1C nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
8.      Volume darah : kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
9.      Obat-obatan : beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung. Contohnya: golongan digistalis dan sedative dapat menurunkan HR. Caffeine, nicotine, cocaine, hormone tyroid, dan adrenalin dapat meningkatkan HR.

Karakter Nadi :
1.      Frekuensi : jumlah denyut nadi permenit. Perubahan postur menyebabkan perubahan freuensi nadi karena perubahan volume darah dan aktifitas simpatis. Secara temporer frekuensi jantung meningkat saat seseorang berubah posisi dari berbaring/duduk.
2.      Irama : merupakan interval regular yang terjadi antara setiap denyut nadi /jantung. Interval yang disela oleh denyut pertama/akhir/tidak ada denyut menandakan irama tidak normal/disritmia.
3.      Kekuatan : kekuatan/amplitude dari nadi menunjukkan freuensi darah yang diejeksikan ke dinding arteri pada setiap kontraksi jantung. Secara normal kekuatan nadi tetap sama pada setiap denyut jantung. Kekuatan nadi dapat digambarkan kuat/lemah.
4.      Kesamaan : dalam kondisi tertentu nadi satu ekstremitas mungkin tidak sama kekuatannya. Misalnya : adanya thrombus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar