Senin, 13 Juni 2016

Bidan dan Profesionalisme


 Bidan dan Profesionalisme
A. Bidan sebagai Profesi
Bidan sebagai profesi memiliki ciri sebagai brikut :
1.    Mengembangkan perilaku yang unik kepada masyarakat
2.   Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan, yang ditujukan dengan maksut profesi yang bersangkutan
3.    Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
4.    Anggota-anggotanya menjalankan tugas sesuai kode etik yang berlaku
5.    Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya
6.    Anggota-anggotanya wajar menerima jasa atas pelayanan yang diberikan
7.  Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya
B. Arti dan ciri jabatan profesional
Secara lebih rinci, ciri-ciri jabatan profesional tersebut adalah sebagai berikut termasuk bidan :
1.   Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialis)
2.    Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh keilmuan yang mantap.
3.  Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari kerangka kerja tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya.
4.    Jabatan profesional  perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya.
C. Peran bidan profesional
     1.   Pelaksana
     2.   Pengelola
     3.   Pendidik
     4.   Peneliti
D. Karakteristik profesional
     1.  Terbuka terhadap perubahan
     2.   Menguasai dan menggunakan pengetahuan teoritis
     3.   Mampu menyelsaikan masalah
     4.   Mengembangkan diri secara terus menerus
     5.   Mempunyai pendidikan formal
     6.   Ada sistem pengesahan terhadap kompetisi
     7.   Legalisasi standar praktik kebidanan
     8.   Melakukan praktik dengan mamperhatikan etika
     9.   Mempunyai sanksi hukum terhadap malpraktik
   10.  Memberikan pelayanan kepada masyarakat
   11.  Memperbolehkan praktik otonomi
E. Ciri Profesional
1.   Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialis)
2.    Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh keilmuan yang mantap.
3.  Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari kerangka kerja tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya.
4.    Jabatan profesional  perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar