Selasa, 03 Mei 2016

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II SUCTION

MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
SUCTION



 

        Disusun oleh    Puput sri utari

        Nim                  :    15150020
 
        Kelas            :A.12.2
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
             Segala puji dan syukur kita haturkan atas keridhoan Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah,  saya selaku penyusun diberikan kelancaran dalam menulis makalah yang berjudul “ Penghisapan Lendir ( Suction )
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Susmini, S.K.M, M.Kes selaku dosen Mata Kuliah KDM II yang telah sudi memberikan sebagian ilmunya kepada kami selaku mahasiswa terutama untuk saran perbaikan makalah ini, semoga semua kebaikan beliau akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, amin.
Tiada gading yang tak retak, begitupun dalam penulisan makalah ini tentu terdapat banyak kesalahan baik secara struktural penulisan maupun isi materi yang diuraikan didalamnya. Semua saran yang konstruktif sangat  saya harapkan demi perbaikan penulisan pada masa yang akan datang.
                                                          Lubuklinggau, 5 April 2013
                                                                        Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL                                                                                                 i          
KATA PENGANTAR                                                                                               ii
DAFTAR ISI                                                                                                              iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang                                                                                                      1
1.2 Tujuan                                                                                                                   1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Suction, Tujuan, Prinsip,Komplikasi                                                   2
3.1 Persiapan Alat, Lingkungan, Klien                                                                       3
4.1 Pelaksaan                                                                                                              4
BAB III PENUTUP                          
5.1 Kesimpulan                                                                                                           8
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.  ( Ignativicius, 1999 ).
Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas. Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana perlu dilakukan tindakan suction
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru. Prosedur ini dikontraindikasikan pada klien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme laring terutama sebagai akibat penghisapan melalui trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus, perdarahan gaster, infark miokard (Elly, 2000).
1.2 Tujuan
            Tujuan dalam pembuatan makalah tentang Suction meliputi dua bagian yaitu:
1.2.1                    Tujuan umum :
·         Memberikan penjelasan tentang Suction, tujuan, serta pelaksanaan
·         Menjadikan makalah ini sebagai sumber referensi bacaan
1.2.2             Tujuan khusus :
·         Memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2 .1  Pengertian
            Suction ( Penghisapan lender ) merupakan tindakkan penghisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring, atau trakeal
2.2 Tujuan
1.      Mempertahankan kepatenan jalan nafas
2.      Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk
3.      Mendapatkan sampel / karet untuk tujuan diagnose
2.3 Prinsip
Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke faring, trakeal dan bronki.
2.4 Komplikasi
a.       Hipoksia
b.      Trauma jaringan
c.       Meningkatkan resiko infeksi
d.      Stimulasi vagal dan bronkospasm

2.5 Kriteria

a. Kelengkapan alat penghisap lender dengan ukuran slang yang tepat
b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk satu klien
c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut
d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
e. Observasi tanda-tanda vital
2.6 Indikasi
1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan.
2. Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien. Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas.
3. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan secret oral
3.1  Persiapan
3..2 Lingkungan
a.       Penjelasan pada kleuarga
b.      Pasang skerem/ tabir
c.       Pencahayaan yang baik
3.3  Klien
a.  Penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan
b.  Atur posisi klien :
1. Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler dengan leher  ekstensi (nasal suction)
2. Klien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana tindakan (oral/nasal suction)
3.4  Alat-alat
1. Regulator vakum set
2. Kateter penghiap steril sesuai ukuran
3. Air steril/ normal salin
4. Hanscoon steril
5. Pelumas larut dalam air
6. Selimut/ handuk
7. Masker wajah
8. Tong spatel k/p

3.5 Pelaksanaan
A.    Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/ validasi
3. Kontrak
1. Suction Orofaringeal
Digunakan saat klien mampu batuk efektif tetapi tidak mampu mengeluarkan sekresi dengan mencairkan sputum atau menelannya. Prosedur digunakan setelah klien batuk.
1.      Siapkan peralatan disamping tempat tidur klien.
2.       Cuci tangan dan memakai sarung tangan.
3.      Mengatur posisi klien (perhatikan keadaan umum klien).
4.      Pasang handuk pada bantal atau di bawah dagu klien.
5.      Pilih tekanan dan tipe unit vakum yang tepat.
6.       Tuangkan air steril/ normal salin dalam wadah steril.
7.       Ambungkan kateter penghisap steril ke regulator vakum.
8.      Ukur jarak antara daun telinga dan ujung hidung klien.
9.      Basahi ujung kateter dengan larutan steril.
10.  Penghisapan, masukkan ke satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring dengan perlahan.
11.  Sumbat “port” penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan rotasi kateter saat  menariknya, tidak boleh lebih dari 15 detik.
12.  Bilas kateter dengan larutan steril. Bila klien tidak mengalami disteress pernafasan, istirahat 20-30 detik, sebelum memasukkan ulang kateter.
13.  Bila diperlukan penghisapan ulang, ulang langkah 9 -11.
14.  Bila klien mampu minta untuk nafas dalam dan batuk efektif diantara penghisapan.
15.  Hisap secret pada mulut atau bawah lidah setelah penghisapan orofaringeal.
16.  Buang kateter penghisap bersamaan dengn pelepasan hanscoon.
17.  Cuci tangan.
2. Suction ETT
1.      Kaji adanya tanda dan gejala yang mengindikasikan gejala adanya sekresi jalan nafas bagian atas
2.      Jelaskan pada klien prosedur yang akan dilakukan
3.      Persiapkan alat dan bahan
4.      Tutup pintu atau tarik gorden
5.      Berikan pasien posisi yang benar
6.      Tempatkan handuk di atas bantal atau di bawah dagu klien
7.      Pilih tipe tekanan pengisap yang tepat untuk klien. Misalnya tekanan 110-150 mmHg untuk dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-anak, dan 50-95 untuk bayi.
8.      Cuci tangan

3. Suction tracheostomy

1.      Nyalakan peralatan pengisap dan atur regulator vakum pada tekanan negative yang sesuai
2.      Jika diindikasikan tingkatkan oksigen tambahan sampai 100% atau sesuai program dokter
3.      Gunakan peralatan pengisap dengan membuka bungkusan dengan tetap menjaga kesterilan pengisap tersebut.
4.      Buka pelumas. Tekan dalam bungkusan kateter steril yang terbuka tersebut tanpa menyentuh bungkusannya.
5.      Kenakan masker dan pelindung mata
6.      Kenakan sarung tangan steril pada kedua tangan atau kenakan sarung tangan bersih pada tangan tidak dominan dan sarung tangan steril pada tangan dominan.
7.      Angkat kateter pengisap dengan tangan dominan tanpa menyentuh permukaaan yang tidak steril. Angkat selang penghubung dengan tangan tidak dominan. Masukkan kateter ke dalam selang
8.      Periksa apakah peralatan berfungi dengan baik dengan mengisap sejumlah normal saline dari Waskom
9.      Lumasi 6-8 cm kateter distal dengna pelumas larut air
10.   Angkat peralatan pemberian oksigen, jika terpasang dengan tangan tidak dominan. Tanpa melakukan pengisapan, dengan perlahan tetapi cepat, insersikan kateter dengan ibu jari dan jari telunjuk dominan ke dalam hidung dengan gerakan sedikit mirimg ke arah bawah atau melalui mulut saat klien menghirup nafas
11.  Lakukan pengisapan secara intermitten sampai selam 10 detik dengan meletakkan dan mengangkat ibu jari tidak dominan dari lubang ventilasi kateter sambil memutarnya ke dalam dan keluar di antara ibu jari dan jari telunjuk dominan.
12.  Bilas kateter dengan selang penghubung dengan normal saline sampai bersih.
B.     Fase Terminasi

1. Evaluasi terhadap tindakan yanmg telah dilakukan
2. Rencana tindak lanjut
3. Kontrak yang akan datang
C.  Evaluasi dari hasil yang diharapkan setelah melakukan tindakan
penghisapan sekret endotrakeal adalah (Setianto, 2007):
1.        Meningkatnya suara napas
2.        Menurunnya Peak Inspiratory Pressure, menurunnya ketegangan saluran pernapasan, meningkatnya dinamik campliance paru, meningkatnya tidal volume.
3.        Adanya peningkatan dari nilai arterial blood gas, atau saturasi oksigen yang bisa dipantau dengan pulse oxymeter
4.        Hilangnya sekresi pulmonal.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.
Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring, atau trakeal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar