Jumat, 01 April 2016

KUNJUNGAN ULANG PADA IBU HAMIL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian.Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi. Seorang ibu hamil membutuhkan membutuhkan informasi tentang kehamilannya, baik itu ibu yang mengandung dan janin yang ada didalam kandungannyadan asuhan pelayanan yang dilakukan merupakan prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.
1.2Rumusan masalah
a.   Apa pengertian kunjungan ulang kehamilan ?
b.  Apa tujuan kunjungan ulang kehamilan
c.   Apa saja tindakan-tindakan yang dilakukan selama kunjungan ulang
1.3Tujuan
Mengetahui kunjungan ulang kehamilan tujuan dan tindakan-tindakan yang dilakukan selama kunjungan kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kunjungan Ulang
               Pengertian ANC (antennal Care ) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (verney,1997).
Dalam ANC setidaknya ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan atau dijadwalkan 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya setiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Standar ANC menuru Arifin (1996) Standar pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga ibu hamil yang dating memperoleh pelayanan yang konprehensif dengan harapan Ante Natal Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelyanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T sedangkan untuk daerah gondok dan andemik malaria menjadi 14T, yakni :
5T:
a.     Ukur tinggi badan / berat badan
b.     Ukur tekanan darah
c.      Ukur fundus uteri
d.     Pemeberian imunisasi tenatanus toxsiod (TT) lengkap
e.      Pemeberian tablet zat gizi (minimal 90 tablet) selama kehamilan
7 T
f.       Test terhadap penyakit menular seksual /VDRL
g.     Temu wicara (konseling)
h.     Tes / pemeriksaan Hb
i.       Tes pemeriksaan urin protein
j.       Tes reduksi urin
k.     Perawatan payudara (senam payudara, pijat tekanan payudara)
l.       Pemeliharaan tingkat kebudayaan (senam ibu hamil, accu pressure)
m.  Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok)
n.     Terapai anti malaria (khusus daerah endemis malaria)
2.2 Tujuan kunjungan ulang
1. pendeteksian komlokasi-komplikasi
2. mempersiapkan kelahiran dan kegawat daruratan
3. pemeriksaan fisik yang terfokus kerena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi-komplikasi, mempersipakan kelahiran dan kegawat daruratan, pemeriksaan fisik yang berfokus dan pengajaran.
2.3 Tindakan-tindakan pada kunjungan ulang
1. riwayat kehamilan sekarang
a. gerak janin
b. setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
§   perdarahan
§   nyei kepala
§   gangguan pengelihatan
§    bengkak pada muka dana tangan
§    gerakan janin berkurang
§    nyeri perut yang sangat hebat
c. keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
  1. mual dan muntah             dianjurkan bangaun pagi’’ miring kira dan kanan, tdak minum manis2an pada saat pagi.
  2. sakit punggung
  3. kram kaki
  4. konstipasi        gangguan pencernaan ex : susah buang BAB dll.
  5. sering kencing        meningkatnya hormon
  6. pigmentasi kulit       penyebab hormon
d. perasaan ibu pada kunjungan dan kekhawatiran-kekhawatiran lain seperti apakah bayi yang dikandungnya sehat dan proses persalinan nanti.
2. pemeriksaan fisik
a. Berat badan
b .Tekanan darah.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi pre-eklamsia, suatu kondisi yang membahayakan jiwa.
c. Pengukuran tinggi fundus menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat di monitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
d. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia kehamilan).
e. Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal.bukti menunjukan bahwa maneuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia kehamilan.
1. leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.
2. leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang. Dan bagian janin yang teraba di sebelah kiri atau kanan.
3. leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau presentasi.
4. leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul ataukah belum.
f. Denyut jantung janin (DJJ) setelah 18 minggu.normal djj 120-160 kali per menit. Apabila kurang 120 kali permenit di sebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit di sebut tatikardi.
g. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat di lakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (serologic test for syphilis) pada trimester III di ulang ; kultur untuk gonokokus; protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein merupakn cara efektif mendeteksi pre elkamsia. Suatu keadaan. Yang membahayakan jiwa.;gula dalam darah; VDRL
3. Pemeriksaan obsetretik abdomen
·        Observasi adanya jaringan parut atau memar
·        Observasi linea nigra
·        Observasi striae abdomen
·        Penentukan letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
·        Pengukuran tinggi fundus
·         Auskultasi DJJ
·        Perkiraan berat janin
·        Observasi palpasi gerakan
4. pendidikan kesahatan dan persiapan kelahiran serta kegawat daruratan
·          Memberikan ibu mengenai ketidak nyamanan normal yang di alami
·          Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi. Tambahan zat besi dan anti tetanus.
·          Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu pemberian AS,KB, latian /olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
·          Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran\ kegawtdaruratan
·     Ajari ibu tanda bahaya, pasti ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
              Kunjungan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan.kunjungan ulang menyelesaikan maslah-maslah pada kunjungan awal. Dan dilakukan hal-hal sebagai berikut : pemeriksaan riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan obstetric abdomen, pengkajian ulang, pendidikan kesehatan, dan persiapan kelahiran, serta kegawat daruratan.
3.2 saran
              Diharapkan kunjungan atau pemeriksaan selama masa hamil dilakukan secara rutin dan ibu hamil harus berkonsultasi segera apabila terjadi sesuatu keluhan, walaupun belum sampai pada waktu untuk kunjungan ulang yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Vicky C. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.
 images.arikbliz.multiply.multiplycontent.com/.../

Tidak ada komentar:

Posting Komentar