Jumat, 26 Februari 2016

Teori Reva Rubin



Teori Reva Rubin


Rubin adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000 respoden. Dia membedakan antara konsep dari posisi yaitu suatu status sosial yang diberikan kepada seseorang (misal guru atau ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan sebagai aktivitas dan tidakan yang dilakukan oleh individu tersebut yang menentukan dia mempunyai posisi tertentu. Seseorang mempunyai posisi berbeda dalam tahapan hidupnya yang berbeda dan juga dapat mempunyai posisi ganda pada waktu yang bersamaan sebagai seorang anak perempuan, istri dan ibu juga sebagai bidan, pelajar juga sebagai karyawan. “Tindakan-tindakan yang diataur sekitar posisi, terdiri dari peran” (Rubin, 1967).
Tujuan riset Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran seorang bidan dan hal apa saja yang dapat membantu atau menghambat atau berefek negatif terhadap proses pencapaian peran tersebut. Menurut Rubin untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar berupa latihan-latihan. Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran seorang ibu. Teori ini sangat berarti pula bagi calon ibu untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan dalam kehamilan dan setelah menikah.
Penelitian ini dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian didapatkan di klinik antenatal dan postnatal. Data-data berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu diberi kode kemudian dianalisis.
Mengacu pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi  khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan, antara lain:
a.       Kesejahteraan ibu dan bayinya
b.      Penerimaan dari masyarakat
c.       Penentuan identitas diri
d.      Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Rubin mengatakan bahwa perubahan yang umumnya terjadi pada wanita ketika hamil diantaranya adalah:
a.       Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan janinnya
b.      Ibu memerlukan sosialisasi
Selain hal tersebut di atas, Rubin juga mengungkapkan bahwa arti dan efek kehamilan seorang wanita terhadap pasangan diantaranya adalah:
a.       Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 bulan sampai 3 bulan setelah istri melahirkan
b.      Pria juga bisa mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya hamil
c.       Anak yang dialahirkan merupakan gabungan dari 3 perbedaan yang ada, yaitu:
·         Hubungan ibu dengan pasangan
·         Hubungan ibu dengan janin yang berkembang
·         Hubungan individu dengan  individu yang unik dan anak
d.      Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri
e.       Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam kehamilan:
·         Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh
·         Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin
·         Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran transisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga
Dalam penelitiannya dan observasinya lebih dari 20 tahun Rubin menyimpulkan bahwa tujuan dari usaha seorang wanita dalam kehamilan adalah:
a.       Meyakinkan adanya keamanan bagi diri dan bayinya selama kehamilan dan persalinan
b.      Meyakinkan adanya penerimaan sosial bagi diri dan bayinya
c.       Meningkatkan ikatan tarik menarik dalam konstruksi dari image dan identitas dari saya dan Anda
d.      Mencari kedalaman dari arti tindakan transitif dari memberi dan menerima
Tugas atau tujuan dari aktifitas selama hamil, bersalin dan puerpurium digambarkan lebih ringkas oleh Josten (1981) sebagai berikut:
a.       Memastikan kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya
b.      Penerimaan sosial untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berarti bagi mereka
c.       Keterikatan kepada si bayi
d.      Pemahaman dan kerumitan menjadi seorang ibu
Dari data yang telah dijelaskan oleh Josen, kemudian Rubin mengidentifikasikan 3 aspek reaksi umum pada wanita hamil yang meliputi:
a.       Trimester I
Ambivalen, takut, fantasi, khawatir.
b.      Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatkannya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
c.       Trimester III
Berperasaan aneh, sembrono, jelek. Menjadi lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil meliputi image ideal, image diri, dan body image:
a.       Gambaran tentang idaman (Image Ideal)
Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
b.      Gambaran tentang diri (Image Diri)
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran diri seorang perempuan adalah bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai bagian dari pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c.       Gambaran tubuh (Body Image)
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
Tahap-tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya adalah:
a.      Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b.      Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.       Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d.      Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu menurut Rubin adalah sebagai berikut:
a.       Taking On (Tahapan meniru, mimicry, dan bermain peran atau role play)
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Dalam tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakan pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya: apa yang dilakukan saat persalian atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan (mencoba berrmain peran) yaitu menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja, misalnya: berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anakk temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.
b.      Taking In (Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi)
Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan di masa yang akan datang, misalnya: akan seperti apa proses persalinannya nanti atau baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti. Kegiatan introjections, projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya. Wanita mencoba mengolah pesan dan membandingkan gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya: saat ibu memandikan bayinya di rumah, dia akan melakukannya berdasarkan apa yang dipelajari di rumah sakit atau di tempat lainnya.
c.       Letting Go (Grief-Work)
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilangkan tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.

Adaptasi Psikososial Postpartum
            Periode post partum menyebabkan stres emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan. Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum dipengaruhi oleh:
·         Respon dan dukungan dari keluarga
·         Hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan
·         Pengalamanan melahirkan dan membesarkan anak yang terdahulu
·         Budaya
Rubin mengklasifikasikan tahapan adaptasi psikologi ini menjadi 3 periode, yaitu:
a.       Periode Taking In (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1)      Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain.
2)      Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran pada perubahan tubuhnya.
3)      Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan.
4)      Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
5)      Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b.      Periode Taking Hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
1)      Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2)      Ibu akan memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya tubuh.
3)      Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok.
4)      Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
5)      Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
c.       Periode Letting Go
1)      Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2)      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.

1 komentar:

  1. tambahkan analisis kamu tentang teori itu dx, biar lebih bagus lagi

    BalasHapus