Teori
Reva Rubin
Rubin adalah seorang
perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang
kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan
dilakukan selama lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000 respoden. Dia
membedakan antara konsep dari posisi yaitu suatu status sosial yang diberikan
kepada seseorang (misal guru atau ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan
sebagai aktivitas dan tidakan yang dilakukan oleh individu tersebut yang
menentukan dia mempunyai posisi tertentu. Seseorang mempunyai posisi berbeda
dalam tahapan hidupnya yang berbeda dan juga dapat mempunyai posisi ganda pada
waktu yang bersamaan sebagai seorang anak perempuan, istri dan ibu juga sebagai
bidan, pelajar juga sebagai karyawan. “Tindakan-tindakan yang diataur sekitar
posisi, terdiri dari peran” (Rubin, 1967).
Tujuan riset Rubin
adalah mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran seorang
bidan dan hal apa saja yang dapat membantu atau menghambat atau berefek negatif
terhadap proses pencapaian peran tersebut. Menurut Rubin untuk mencapai peran
tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar berupa latihan-latihan.
Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana wanita
tersebut mampu mengambil peran seorang ibu. Teori ini sangat berarti pula bagi
calon ibu untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasi dengan perubahan dalam kehamilan dan setelah menikah.
Penelitian ini
dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara
langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian
didapatkan di klinik antenatal dan postnatal. Data-data berkaitan dengan
masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu diberi
kode kemudian dianalisis.
Mengacu pada pencapaian
peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan
proses belajar melalui serangkaian aktifitas atau latihan. Dengan demikian,
seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya
kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi khususnya perubahan psikososial
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Rubin, seorang
wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan, antara lain:
a. Kesejahteraan
ibu dan bayinya
b. Penerimaan
dari masyarakat
c. Penentuan
identitas diri
d. Mengerti
tentang arti memberi dan menerima
Rubin
mengatakan bahwa perubahan yang umumnya terjadi pada wanita ketika hamil
diantaranya adalah:
a. Ibu
cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan janinnya
b. Ibu
memerlukan sosialisasi
Selain
hal tersebut di atas, Rubin juga mengungkapkan bahwa arti dan efek kehamilan
seorang wanita terhadap pasangan diantaranya adalah:
a. Pasangan
merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 bulan sampai 3 bulan
setelah istri melahirkan
b. Pria
juga bisa mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya hamil
c. Anak
yang dialahirkan merupakan gabungan dari 3 perbedaan yang ada, yaitu:
·
Hubungan ibu dengan pasangan
·
Hubungan ibu dengan janin yang
berkembang
·
Hubungan individu dengan individu yang unik dan anak
d. Ibu
tidak pernah lagi menjadi sendiri
e. Tugas
yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam kehamilan:
·
Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan
dengan janin dalam satu tubuh
·
Persiapan terhadap pemisahan secara
fisik pada kelahiran janin
·
Penyelesaian dan identifikasi
kebingungan seiring dengan peran transisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga
Dalam
penelitiannya dan observasinya lebih dari 20 tahun Rubin menyimpulkan bahwa
tujuan dari usaha seorang wanita dalam kehamilan adalah:
a. Meyakinkan
adanya keamanan bagi diri dan bayinya selama kehamilan dan persalinan
b. Meyakinkan
adanya penerimaan sosial bagi diri dan bayinya
c. Meningkatkan
ikatan tarik menarik dalam konstruksi dari image dan identitas dari saya dan
Anda
d. Mencari
kedalaman dari arti tindakan transitif dari memberi dan menerima
Tugas
atau tujuan dari aktifitas selama hamil, bersalin dan puerpurium digambarkan
lebih ringkas oleh Josten (1981) sebagai berikut:
a. Memastikan
kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya
b. Penerimaan
sosial untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berarti bagi mereka
c. Keterikatan
kepada si bayi
d. Pemahaman
dan kerumitan menjadi seorang ibu
Dari
data yang telah dijelaskan oleh Josen, kemudian Rubin mengidentifikasikan 3
aspek reaksi umum pada wanita hamil yang meliputi:
a. Trimester
I
Ambivalen,
takut, fantasi, khawatir.
b. Trimester
II
Perasaan
lebih enak, meningkatkannya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan
dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik
dan self centered.
c. Trimester
III
Berperasaan
aneh, sembrono, jelek. Menjadi lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman
masa kecil.
Tiga
aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil meliputi image ideal, image
diri, dan body image:
a. Gambaran
tentang idaman (Image Ideal)
Sebuah
gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang berhasil melaksanakan
perannya sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang
dijadikannya contoh bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
b. Gambaran
tentang diri (Image Diri)
Gambaran
mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran diri seorang
perempuan adalah bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya,
sebagai bagian dari pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan
dilakukan.
c. Gambaran
tubuh (Body Image)
Perubahan
yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.
Tahap-tahap
psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya adalah:
a.
Anticipatory
stage
Seorang
ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang
lain.
b.
Honeymoon
stage
Ibu
mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.
Plateu
stage
Ibu
akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini memerlukan
waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d.
Disengagement
Merupakan
tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir.
Beberapa
tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu menurut Rubin adalah sebagai
berikut:
a. Taking On
(Tahapan meniru, mimicry, dan bermain
peran atau role play)
Seorang
wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu. Dalam tahap taking
on terdapat kegiatan mimicry
(peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil
dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakan pengalaman menjadi seorang ibu.
Misalnya: apa yang dilakukan saat persalian atau bagaimana pertumbuhan bayi
pada hari-hari pertama, dan (mencoba berrmain peran) yaitu menciptakan kondisi
di masa yang akan datang dengan sengaja, misalnya: berlatih merawat bayi dengan
menjadi pengasuh anakk temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.
b. Taking In
(Fantasi dan Introyeksi-Proyeksi-Rejeksi)
Taking
in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya meniru tetapi
sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan di masa yang akan datang,
misalnya: akan seperti apa proses persalinannya nanti atau baju apa yang akan
dikenakan bayinya nanti. Kegiatan introjections,
projection, dan rejection yang
merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan
pendapatnya. Wanita mencoba mengolah pesan dan membandingkan gambaran ideal
tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam tahap ini, bisa
terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya: saat ibu memandikan bayinya
di rumah, dia akan melakukannya berdasarkan apa yang dipelajari di rumah sakit
atau di tempat lainnya.
c. Letting Go
(Grief-Work)
Merupakan
fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu
dan menghilangkan tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
Adaptasi
Psikososial Postpartum
Periode
post partum menyebabkan stres emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih
menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan.
Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum dipengaruhi oleh:
·
Respon dan dukungan dari keluarga
·
Hubungan antara melahirkan dengan
harapan-harapan
·
Pengalamanan melahirkan dan membesarkan
anak yang terdahulu
·
Budaya
Rubin mengklasifikasikan tahapan
adaptasi psikologi ini menjadi 3 periode, yaitu:
a. Periode Taking In
(hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1) Ibu
masih pasif dan tergantung pada orang lain.
2) Perhatian
ibu tertuju pada kekhawatiran pada perubahan tubuhnya.
3) Ibu
akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan.
4) Memerlukan
ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
5) Nafsu
makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal.
b. Periode Taking Hold
(hari ke 2-4 setelah melahirkan)
1) Ibu
memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan
bayinya.
2) Ibu
akan memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya
tubuh.
3) Ibu
berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong,
menyusui, memandikan dan mengganti popok.
4) Ibu
cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
5) Kemungkinan
ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
c.
Periode
Letting Go
1) Terjadi
setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga.
2) Ibu
sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi
sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.
tambahkan analisis kamu tentang teori itu dx, biar lebih bagus lagi
BalasHapus